PATRAP: UPAYA TEATER BISIK MEMBANGKITKAN SEMANGAT SENI PERTUNJUKKAN DI MADIUN 

Outline, sebuah konsep yang diusung oleh Teater Bissik

 

Teater Bissik merupakan salah UKM di IKIP PGRI MADIUN yang bergerak di bidang seni pertunjukan. Pada hari Sabtu, 23 Mei 2015 Teater Bissik kembali mempersembahkan pentas tunggal ke-26 dengan judul PATRAP. Pementasan tunggal yang diadakan di Gedung Korpri Madiun ini berhasil menarik simpati penonton. Masyarakat dari segala latar belakang baik pelajar, mahasiswa, kritikus seni ataupun yang hanya sekedar ingin coba-coba melihat bagaimana pertunjukkan teater memenehi gedung Korpri.

 Antusiasme masyarakat yang luar biasa tersebut membuat para pemainnya bangga telah berhasil mempersembahkan pertunjukan yang amazing. “Amazing moment mas, ini prosesnya gak bisa dibayangin, ini susah tapi akhirnya kita bisa nglewatin bareng-bareng”, ujar Ragil salah satu pemain teater ketika ditanya kesan-kesannya. “Dalam proses kita juga pernah mangkel, pernah marah, dan hampir mau menyerah namun berkat motivasi dan bimbingan dari pelatih kami Mas Mamik Wae, kami dapat menyelesaikan pentas ini dan apapun hasilnya kami sudah berusaha memberikan yang terbaik”, lanjut Ragil

Susah payahnya pertunjukan ini dirasakan oleh semua anggota Teater Bissik. Mulai dari kurangnya komunikasi antar anggota, kurang fokusnya anggota dalam organisasi karena mempunyai kesibukan yang lain di luar organisasi. Namun kendala-kendala itu tidak menghambat semangat para pemain untuk tetap berlatih dan selama kurang lebih 2 bulan mereka berlatih dengan serius dan hanya dilakukan di kampus 1 ketika malam hari. Pementasan kali ini merupakan pementasan yang outline yaitu yang tidak sepenuhnya mengikuti naskah melainkan lebih banyak improvisasi. Pementasan ini dirasa sulit oleh para anggota teater Bissik namun hal itu tetap membuat mereka bersemangat untuk menampilkan pementasan yang terbaik.

Isu-isu kekerasan dan carut-marut korupsi, kolusi ataupun nepotisme yang terjadi di Indonesia berhasil diangkat oleh sutradara menjadi sebuah pertunjukkan memukau yang syarat akan makna. “PATRAP itu gagasan dari sutradara dan pelatih kami Mas Mamik Wae yang menceritakan tentang kisah nyata mengenai tokoh wartawan yang bernama Udin yang ingin mengungkap mengenai pemerintahan tapi ternyata dia ditemukan tewas dan sampai sekarang kasusnya belum terungkap yang kami angkat menjadi sebuah pertunjukan dan sebenarnya pada naskah tokoh Udin tidak ada kemudian ada cerita yang bisa disambungkan dengan cerita Udin si wartawan yang mengungkap pemerintahan yang banyak korupsi yang digambarkan dengan banyak tikus-tikus tadi”, jelas Jony selaku Ketua Umum ketika diwawancarai.

Jony berharap agar selanjutnya Teater Bissik bisa menampilkan pertunjukan-pertunjukan yang lebih baik dan ia pun berharap meningkatnya antusias mahasiswa IKIP PGRI MADIUN untuk berpartisipasi dalam pertunjukan Teater Bissik. Selain itu, keaktifan Teater Bissik dalam mementaskan karya-karyanya diharapkan mampu menggerakaan kembali suasana seni pertunjukkan di Madiun dan sekitarnya yang dirasa sudah mulai tergerus dengan kemajuan teknologi. (Div. Humas-BKHK)