Tim PPHP UNIPMA Memberikan Pelatihan Tari Dolanan kepada Guru Pendamping ABK di SDN 2 Sukowinangun 

Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) melalui Tim Program Pengabdian Hilirisasi Penelitian (PPHP) yang di ketua oleh Dr. Dahlia Novarianing Asri, M.Si dengan anggota Rischa Pramudia Trisnani, S.Pd.,M.Pd, Sesaria Prima Yudhaningtyas, S.Pd., M.Pd, Daniel Yehuda Anugraha, Annisa Irania melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Abdimas) berupa Pelatihan Tari Dolanan Anak Sebagai Pelestarian Kearifan Lokal Pada Guru Pendamping Atau Guru Kelas Untuk Peningkatan Ketrampilan Sosial Anak Berkebutuhan Khusus Di SD Inklusi.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2022  s/d 31 Oktober 2022 di SD Negeri 2 Sukowinangun merupakan salah satu sekolah inklusi di Kabupaten Magetan Jawa Timur yang merupakan salah satu dari 60 SD Inklusi yang ada di Kabupaten Magetan.

Salah satu tujuan dari sekolah inklusi adalah memberikan contoh kepada anak berkebutuhan khusus agar bisa menirukan perilaku anak normal, namun karena kurangnya pengalaman dan kualifikasi yang memadai dari guru pendamping atau guru kelas untuk membimbing anak berkebutuhan khusus sehingga anak berkebutuhan khusus belum mendapatkan pelayanan pendidikan yang sepenuhnya. Guru pendamping masih kesulitan dalam berkomunikasi dengan anak berkebutuhan khusus karena tidak memiliki latar pendidikan luar biasa selain itu keterampilan sosial dari anak berkebutuhan khusus juga masih sangat rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu pelatihan untuk guru pendamping atau guru kelas sehingga mampu meningkatkan keterampilan sosial anak berkebutuhan khusus. Sedangkan di SD Negeri Sukowiangun terdapat 7 orang guru pendamping namun hanya 1 orang guru yang berlatar belakang pendidikan luar biasa.

“Melalui Tim PPHP ini, UNIPMA ingin memberikan kontribusi kepada masyarakat khususnya Guru pendamping di sekolah Inklusi dengan cara memberikan wawasan pengetahuan tentang pentingnya Peningkatan Ketrampilan Sosial Anak Bekebutuhan Khusus ini,” ucap Dahlia selaku ketua TIM PPHP.

Selain itu manfaat kegiatan ini dapat Memberikan wawasan pengetahuan bagi guru tentang Tari Dolanan Anak Sebagai Pelestarian Kearifan Lokal Pada Guru Pendamping. “Kami memilih tari dolanan ini selain dapat meningkatkan ketrampilan siswa ABK juga dapat meningkatkan ketrampilan motorik serta sebagai sarana pengenalan wawasan tentang kearifan lokal,” lanjut Dahlia.

Fokus utama dari tim program Pengabdian Hilirisasi Penelitian (PHPP) ini adalah adanya dampak sosial dan psikologis. Adanya pelatihan ini bermanfaat untuk menghadirkan terapi yang dapat dilakukan secara mendiri oleh guru di sekolah. Gerakan tari adalah sebuah terapi untuk meningkatkan keterampilan motorik dan kemampuan keterampilan sosial bagi anak berkebutuham khusus yang memiliki masalah sosial.

Implementasi tari dolanan dikemas dalam praktik riil untuk membuat tarian yang menarik namun seperti sedang melakukan permainan bersama teman. Inovasi tari dikembangkan oleh Tim dapat dengan mudah di pahami oleh guru sehingga guru dengan mudah menciptakan tari dolanan meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan seni, sehingga mudah juga dalam menerapkannya bagi siswa berkebutuhan khusus.

Selain memberikan wawasan dan pengetahun kepada guru di SDN 2 Sukowinangun, Tim PPHP UNIPMA juga memberikan pelatihan tari dolanan sehingga nantinya diharapkan dapat menjadi sarana dalam meningkatkan motorik dan ketrampilan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). “Kami berharap para Guru guru di SD Negeri 2 Sukowinangun ini dapat menerapkan ilmu yang sudah kami berikan sehingga anak anak dengan kebutuhan khusus ini selain dapat meningkat ketrampilannnya juga dapat berpartisipasi dalam upaya pelestarian kearifan lokal yaitu tari dolanan” tutup Dahlia.