Korupsi, Kekerasan Seksual, Perundungan, dan Intoleransi Menjadi Pembelajaran Kegiatan MKWK UNIPMA Berbasis 4 Anti, Penting, Mari Kita Kenali Bersama! 

Tim Panitia Pelaksana Hibah BANPEM MKWK Universitas PGRI Madiun menjadi unit pelaksana kegiatan tersebut. salah satu tugas dari tim MKWK itu untuk mewujudkan Pendidikan karakter 4 anti yang lebih baik di tingkat Universitas. Salah satu tugasnya yaitu dengan memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membuat video mengenai Pendidikan Karakter 4 anti yakni kekerasan Seksual, Perundungan, Korupsi, dan Intoleransi.

Pada kegiatan MKWK tersebut juga ada 2 mata Kuliah yang dapat menjalankan projek seperti pendidikan pancasila dengan  dosen pengampu Dimas Pramodya Dwipayana, S.H., M.H dan pendidikan agama islam dengan dosen pengampu Dr. Rosyida Nurul Anwar, S.Pd., M.Pd.I.

Kedua Mata Kuliah tersebut merupakan jembatan pengenalan dan edukasi dari Pendidikan Karakter 4 anti di ranah akademik.

Ketua Pelaksana kegiatan, Bapak Muh. Nur Luthfi Aziz, S.Kom.,M.Kom beserta Wakil Pelaksana, Bapak Asroful Kadafi, S.Pd., M.Pd secara kompak menyampaikan  bagaimana caranya mengatasi dan mencegah keempat isu kritis tersebut.

1. Anti korupsi

Meningkatkan transparansi dalam penggunaan dana publik dan proses pengambilan keputusan, mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan dan pengawalan terhadap dana publik, memperkuat penegakan hukum,serta meningkatkan pendidikan dan kesadaran mengenai dampak tindakan korupsi, serta mengaktifkan whistleblower sistem untuk melaporkan tindakan anti korupsi.

2. Anti kekerasan seksual

Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai definisi, dampak dan konsekuensi kekerasan seksual, memberikan pendidikan seksual yang komprehensif kepada anak-anak dan remaja, meningkatkan akses terhadap layanan medis, konseling dan pelindungan hukum bagi korban kekerasan seksual, serta memperkuat penegakan hukum dan memastikan bahwa pelaku kekerasan seksual harus dihukum secara adil. 

3. Anti Perundungan

Membangun budaya inklusif yang menghormati perbedaan dan menolak segala bentuk perundungan, menerapkan kebijakan dan prosedur yang melindungi individu dari perundungan di sekolah, tempat kerja dan masyarakat, memberikan pendidikan dan pelatihan anti perundungan kepada masyarakat khususnya generasi muda, dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam melaporkan perundungan dan memberikan dukungan kepada korban

4. Anti Intoleransi

Membangun komunikasi antara kelompok masyarakat yang berbeda untuk tujuan pemahaman dan penghormatan, memberikan edukasi mengenai pentingnya toleransi, mendukung legislasi dan kebijakan untuk melindungi HAM dan melarang deskriminasi, mendorong untuk bergerak aktif dalam organisasi gerakan sosial yang memperjuangkan keadilan dan inklusi, serta mengajarkan nilai-nilai toleransi untuk saling pengertian sejak dini.

“Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat secara proaktif mengatasi isu-isu tersebut untuk membangun masyarakat yang lebih adil, aman, dan inklusif. Penting untuk melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga terkait, masyarakat sipil, dan individu,” Ujar Bapak Muh. Nur Luthfi Aziz, S.Kom.,M.Kom selaku ketua pelaksana kegiatan.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kepada mahasiswa terhadap pemahaman keempat isu kritis yang diangkat tersebut. Berikut penjelasan arti keempat  pemahaman isu kritis yang menjadi pembahasan.

1. Anti Korupsi

Isu yang berkaitan untuk melawan korupsi di berbagai sektor, baik pemerintahan maupun swasta. Karena korupsi akan merugikan semua pihak dan pentingnya mendorong transparansi, akuntabilitas dan penegakan hukum yang kuat.

2. Anti Kekerasan Seksual

Isu yang melibatkan perlindungan terhadap individu dari segala bentuk kekerasan seksual. Serta pentingnya peningkatan kesadaran untuk memberantas kekerasan seksual.

3. Anti Perundungan

Isu terkait dengan upaya untuk mencegah perundungan, terutama di bidang sekolah maupun tempat kerja. Perundungan akan berdampak negatif bagi si korban, sehingga pentingnya edukasi akan membuat kesadaran masyarakat akan berperan memberantas perundungan.

4. Anti Intoleransi

Isu melibatkan penolakan terhadap sikap dan tindakan yang tidak menghormati perbedaan individu seperti agama, suku, ras, atau orientasi seksual. Sehingga sangat penting penanaman kepekaan kemasyarakatan dan menghormati HAM setiap individu manusia.

Bapak Muh. Nur Luthfi Aziz, S.Kom.,M.Kom juga menyampaikan sebuah pesan mengenai betapa pentingnya menjaga integritas, memiliki tanggung jawab, dan berani bicara melawan ketidakadilan untuk mendukung para korban isu tersebut.

“Penting sekali menjaga integritas dan kejujuran dalam setiap aspek kehidupan kita, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak asasi manusia dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan dalam bentuk korupsi, kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi. Kita juga berani berbicara dan melawan ketidakadilan serta mendukung para korban isu-isu tersebut.” Pesan Bapak yang kerab disapa Pak Luthfi itu.

Dia juga memiliki harapan agar terciptanya masyarakat yang adil, aman, dan inklusif di mana setiap individu dihormati dan dilindungi. Kedepannya agar pemerintah dan penegak hukum menjadi pondasi kuat untuk menindak tegas pelaku korupsi, kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi.