Keceriaan Hari Kartini, Bapak-Bapak UNIPMA Lomba Masak Nasi Goreng Spesial 

Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh tanggal 21 April 2024, Universitas PGRI Madiun menggelar lomba masak nasi goreng yang dilakukan oleh bapak-bapak seluruh civitas akademika Universitas PGRI Madiun. 
Bertempat di halaman kampus 1 Universitas PGRI Madiun, Sabtu, 20/04/2024 tersebut berjalan dengan penuh keceriaan. Hal tersebut ditunjukan para peserta dan mereka tidak mau kalah dengan kontestan lain.
Menurut pamflet yang dikirim tim panitia kepada tim humas, lomba memasak nasi goreng maupun mie goreng special tersebut diperuntukan antar program studi dan unit dibawah koordinasi Warek 1, Warek 2, Warek 3, dan Warek 4. Alat dan bahan disediakan secara mandiri serta para peserta diberikan bantuan belanja 250 perprodi.
Kostum yang ditampilkan pun cukup menarik dan beragam, sehingga perlombaan terselenggara jadi memiliki ciri khas bagi setiap prodi. Lomba memasak nasi goreng dan mie goreng special ini diikuti sekitar 33 peserta yang terdiri dari Program Studi serta Unit Gabungan dari warek.
Dalam lomba memasak memperingati Hari Kartini ini, gelar juara langsung diumumkan setelah penilaian dilakukan. Terlihat bapak Dr. Supri Wahyudi Utomo, M.Pd (Rektor Universitas PGRI Madiun) terjun langsung menilai hasil karya dari bapak-bapak peserta lomba memasak.
Berikut daftar juara lomba memasak nasi goreng dan mie goreng special dalam peringatan Hari Kartini :
   1. Juara Pertama Program Studi Bimbingan Konseling
   2. Juara Kedua Gabungan Wakil Rektor Bidang 3
   3. Juara Ketiga Gabungan Wakil Rektor Bidang 2
   4. Harapan 1 Program Studi Hukum
   5. Harapan 2 Gabungan Wakil Rektor Bidang 1
   6. Harapan 3 Gabungan Wakil Rektor Bidang 4
Menurut pengumuman saat diucapkan, peraih juara mendapatkan uang tunai dan bingkisan yang ditaruh di stopmap berlogo Universitas PGRI Madiun. Kemudian daftar peraih juara difoto bersama dengan Rektor Universitas PGRI Madiun, Dr. Supri Wahyudi Utomo, M.Pd. 
Dalam gelaran yang meriah itu, tak hanya kelezatan nasi goreng dan mie goreng spesial yang menjadi sorotan, tetapi juga semangat persaudaraan dan kebersamaan yang terpancar dari setiap peserta. 
Di tengah-tengah keceriaan itu, harapan untuk terus memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi para perempuan, sebagaimana semangat Hari Kartini, tak pernah pudar. Semoga semangat tersebut terus menggelora dan menginspirasi kita semua untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, di mana setiap perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya dan berprestasi dalam segala bidang.
Kartini adalah salah satu pahlawan nasional yang berjasa dalam memajukan kehidupan wanita di Indonesia. Penetapan Hari Kartini di tanggal 21 April berawal saat Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia. Tujuan peringatan Hari kartini adalah untuk memperingati dan menghormati perjuangan R.A. Kartini untuk mewujudkan kesetaraan kesempatan antara laki-laki dan perempuan di era modern yang secara khusus terutama dalam bidang pendidikan dan secara umum kesetaraan gender di semua bidang.
Perayaan ini selayaknya mengandung makna mendalam mengenai emansipasi perempuan dan mengingatkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus konsisten memperjuangkan keadilan gender. Selama memperjuangkan kesetaraan gender, tokoh wanita yang lahir pada 21 April 1879 ini sering berkirim surat dengan temannya di Belanda, yaitu Rosa Abendanon dan Estelle Zeehandelaar. Hingga akhirnya kumpulan surat yang ditulis R.A. Kartini dibukukan oleh sahabatnya Abendanon dan diberi judul Door Duisternis tot Licht yang berarti “Habis Gelap Terbitlah Terang”.